Yopi Kurniawan dan Komarudin: Pilar Lapangan dalam Dakwah Qurani PGN-KB
“Barang siapa memudahkan urusan orang lain, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat.” — HR. Muslim
Kabupaten Bandung — Di balik kokohnya struktur Persatuan Guru Ngaji Kabupaten Bandung (PGN-KB), ada sosok-sosok yang bekerja sunyi namun berdampak besar di lapangan. Dua di antaranya adalah Yopi Kurniawan dan Komarudin — figur yang tidak hanya mengisi jabatan, tetapi menjalankan peran dakwah dengan sepenuh hati, menyatukan langkah para guru ngaji dari kampung ke kota.
Yopi Kurniawan: Mengawal Program, Menjaga Kesehatan Umat
Sebagai Wakil Ketua II PGN-KB, sekaligus Koordinator Bidang Kesehatan, Yopi Kurniawan dikenal sebagai tokoh yang disiplin dan solutif. Ia tak hanya piawai dalam manajemen organisasi, tetapi juga aktif merancang program-program peningkatan kesejahteraan guru ngaji, khususnya dalam hal layanan kesehatan dasar berbasis komunitas.
“PGN ini rumah kita bersama. Kalau guru ngajinya sehat, maka dakwah akan terus menyala,” ujarnya dalam salah satu agenda koordinasi wilayah Ciparay.
Dalam banyak kesempatan, Yopi turun langsung ke pelosok kampung untuk memastikan guru-guru ngaji mendapatkan perhatian yang layak—baik dari sisi medis, psikologis, maupun perlindungan sosial. Ia percaya, menjaga para pengajar Qur’an berarti menjaga keberlangsungan cahaya ilmu di bumi Sunda ini.
Komarudin: Merawat Narasi, Menyuarakan Dakwah
Di balik kuatnya komunikasi publik dan citra profesional PGN-KB, ada peran Komarudin sebagai Koordinator Humas dan Media Informasi. Bagi Komarudin, tugas humas bukan sekadar membuat siaran pers, tapi tentang merawat narasi dakwah agar tetap hangat, menyentuh, dan relevan dengan zaman.
“Kita bukan sekadar organisasi. Kita adalah gerakan ruhiyah yang hidup di tengah masyarakat,” kata Komarudin saat mengisi pelatihan jurnalistik dakwah PGN.
Komarudin aktif mengawal dokumentasi kegiatan, membina media sosial PGN-KB, dan menghubungkan berbagai rayon dakwah melalui kanal informasi yang akurat dan inspiratif. Di balik layar, ia juga merajut hubungan media dengan masyarakat dan pemerintah.
Membangun Gerakan yang Bernyawa
PGN Kabupaten Bandung bukan hanya struktur, melainkan gerakan yang hidup—dibangun dari nilai ukhuwah, keterbukaan, dan pengabdian. Dengan pimpinan sentral seperti H. Uya Mulyana sebagai Ketua Umum, dan dukungan Dewan Pembina seperti Dr. H. M. Dadang Supriatna, PGN-KB terus bergerak menuju dakwah yang profesional dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Struktur ini dilandasi semangat kolektif: dari Wakil Ketua hingga koordinator bidang, semua bergerak sebagai tim yang saling melengkapi. Tak ada yang lebih tinggi, tak ada yang sendiri. Termasuk Yopi dan Komarudin—keduanya adalah contoh nyata bagaimana amanah dijalankan dengan keikhlasan dan strategi.
Komitmen Bersama: Dakwah yang Menyatu dengan Masyarakat
PGN-KB menaruh harapan besar kepada para pengurus dan koordinator untuk tetap menjadi jembatan kasih, ilmu, dan nilai-nilai Qurani. Dengan kerja tim, transparansi, dan komunikasi yang solid, cita-cita menjadikan Kabupaten Bandung sebagai pionir gerakan Sekolah Mengaji berbasis komunitas bukanlah impian semata.
Mari dukung para pejuang ngaji di lapangan. Karena mereka bukan hanya guru, tapi penjaga peradaban.